
- Admin MI Asih Putera
- 2023-04-20 07:00:00
- Artikel
Menyambut Lebaran dan Sikap Konsumtif
Ramadhan penuh berkah.Semua orang menyambut dengan gembira.Semua kegiatan turut meramaikan ramamdhan. Dalam setiap kesempatan perayaan suatu agama tentu pasar melihat ini sebagai peluang yang luar biasa untuk menawarkan produk sehingga tumpah ruah lengkap dengan semua kemudahan dan keringanan untuk mendapatkannya. Strategi penjualan bertaburan disana sini. Tidak lagi kita harus pergi mencari, nggak perlu ke kota untuk mendapatkan sale- sale dengan berbagai discount....sekarang datang ke ruang pribadi masing-masing. Toh setiap orang sudah tidak bisa lepas dari koneksi dengan jaringan media.
Hal itu tidak akan mengurangi kekhusyuan apa pun di bulan ramadhan manakala secara ekonomi siap dari sebelumnya. Sudah diprogram, dibagi- bagi waktunya kapan kita beribadah, bekerja, mengurus rumah, kapan kita melanglang dunia melalui belanja dan kegiatan yang lainnya. Kalau Utsman bin Affan siang hari sebagwi saudagar yang luar biasa, malam hari ibadahnya pun luar biasa.
Yang agak riskan ketika nyerempet pada perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang senang membelanjakan uang tanpa pertimbangan yang matang. Perilaku ini tak bisa lepas dari gaya hidup yang serba praktis dan mobile, didukung teknologi canggih yang memudahkan berbagai kepentingan dan adanya daya beli. Ketika masih memiliki daya beli perilaku konsumtif itu mengasyikan.Kita bisa membeli apa yang dibutuhkan juga yang diinginkan..tapi ketika daya beli mengalami penurunan atau masalah sementara perilaku konsumtif sudah menjadi karakter karena pengendalian diri yang kurang tentu akan mempengaruhi kesehatan finansial.
Tawaran yang datang dari orang terdekat, saudara, teman, tetangga, dengan berbagai pertimbangan: butuh, atau nggak enak kalau nolak, kasihan, solider dong saya juga suka menawarkan sesuatu. Perlu, ataukah ingin, bahkan mungkin tanpa terasa jadi ketagihan eksis, apalagi ini limited edition....orang lain nggak akan ada yang punya. Kalau beli ini sekarang, nanti ketemu teman, kerabat bakal nyambung karena up date dengan topik yang in dan menarik bahasannya untuk bisa diakui dan bertahan dalam suatu kelompok atau komunitas. Ah ini kan keperluan si adik, ini untuk yang besar, ayahnya belum dapat apa-apa, sambil nunggu aku bisa beli yang terbaru, mungpung ada moment 04-04- pada pukul 04...dan begitu seterusnya.
Menyambut Lebaran itu segala sesuatu menjadi nampak sangat diperlukan, beli sekarang mungpung ada rizkinya, ada uang THR. Butuh* atau perlu bahkan hanya ingin, akan berebut terus pada skala prioritas seseorang.
Bagaimana agar kita tidak terjebak pada perilaku konsumtif? Beberapa langkah bisa mengurangi perilaku konsumtif, diantaranya membuat anggaran belanja, membuat prioritas pengeluaran. Catat kalau perlu ketika membeli sehingga yang dibeli yang dibutuhkan saja, dan harus lebih cermat ketika membeli.
Belajar menabung sehingga ketika ingin sesuatu bisa memanfaatkan tabungan ,tidak mengganggu stabilitas ekonomi yang sedang berjalan. Kurangi jalan jalan atau cuci mata untuk shoping- shoping. Belajar investasi untuk merencanakan masa depan.beramal dengan bersedekah agar rizkinya berkah dan terus bertambah.
Bagaimana dengan kita ?????